(14 x 21) cm; book paper 65 gr. ; 2013
HEI, KATA TUHAN, “BERANAKCUCULAH”!
Asmara dan Keluarga dalam Terang Mandat Sosial Alkitab, 195 hlm
ISBN: 979-602-7653-04-7
Harga Rp 40.000
TERBITAN TERBATAS
Sudahkah Anda mengetahui makna penting Mandat Sosial Alkitab, “Beranakcuculah dan bertambah banyak …,”
di antara
perintah-perintah lain Alkitab? Sudahkah Anda mengetahui hubungan eratnya dengan asmara dan keluarga serta faedah besarnya bagi Anda, bagi bangsa, dan bagi Gereja? Jika belum, buku ini tepat Anda baca.
Anda akan mendapati Hei, Kata Tuhan, “Beranakcuculah” berbeda dengan buku-buku lain tentang asmara
dan keluarga. Lewat
buku ini, Sam Tumanggor mengajak Anda berpikir
mandiri dan kritis terhadap sejumlah isu atau ide
seputar asmara dan keluarga yang berkembang di kalangan Kristen. Tujuannya tentu saja bukan
untuk iseng-iseng asah otak, tetapi untuk mendulang pemahaman yang baik, benar, sehat, yang kemudian bisa diwujudkan dalam tindak nyata.
Sam Tumanggor adalah seorang pengalih bahasa dan penulis
yang tinggal di Bandung, Jawa Barat. Ia telah mengalihbahasakan banyak buku dan
menulis beberapa buku: Demi Allah dan
Demi Indonesia (2006), Orang Nasrani,
Pandu Bangsamu! (2007), Memandu
Bangsa (2008), Bangkit Memandu Bangsa
(2010), Tuhan Gunung atau Tuhan Alam
Semesta? (2011), dan Berpikir di
Tingkat Bangsa (2012). Ia
dan istrinya, Rut, menikah di tahun 2003 dan telah dikaruniai tiga orang putri.
Cetakan ke-2, terbit pada tanggal 15 Mei 2013 dengan wajah sampul berbeda