6)Akan tetapi, Petrus berkata,"Emas dan perak tidak ada padaku. Tetapi apa yang ada padaku, itulah yang akan kuberikan kepadamu. Dalam nama Isa Al-Masih, orang Nazaret itu, berjalanlah engkau!" 7)Petrus memegang tangan kanannya lalu menolongnya berdiri. Saat itu juga kaki dan mata kakinya menjadi kuat. 8)Ia melompat tinggi-tinggi, lalu berdiri dan mulai berjalan ke sana ke mari. Kemudian ia masuk ke dalam Bait Allah mengikuti Petrus dan Yahya sambil berjalan dan melompat-lompat serta memuji-muji Allah.

(Kisah Para Rasul 3: 6-8, Kitab Suci Injil terj. 1912)





Senin, 08 Juni 2015

DI BUMI SEPERTI DI SURGA #1


(14 x 21) cm; 184  hlm; book paper; 2015
ISBN: 978-602-7653-14-6

Buku yang sedang Anda pegang ini saya tulis sebagai hasil “penggeledahan” terhadap baris doa yang diajarkan Kristus kepada murid-murid-Nya: “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga” (Mat. 6:10b). Dengannya saya ingin mengajak Anda turut serta menggeledah” untuk mendulang banyak hal yang indah dan berfaedah.

Baris doa tersebut, yang mungkin sudah kita hafalkan sejak kecil, amat memikat angan saya lantaran menyebutkan dua alam sangat berbeda yang masing-masing lumrah dipahami sebagai tempat tinggal manusia dan tempat tinggal Allah: bumi dan surga. Kedua alam ini, menurut baris doa itu, dihubungkan oleh “kehendak” Allah, Pencipta yang berdaulat atas keduanya.

Maknanya jernih: Allah yang tinggal di surga punya kehendak untuk diwujudkan di bumi, tempat tinggal manusia. Dan selaku Gereja, yakni umat Allah, Anda dan saya tentulah harus terlibat dalam upaya mewujudkan kehendak-Nya itu dan sedapat mungkin berusaha mengatasi hal-hal yang merintanginya. Bagaimanapun, Allah menempatkan kita di bumi dengan maksud dan tujuan, bukan?

“Penggeledahan” itu akan terasa mengasyikkan karena membawa Anda meninjau luasnya cakupan kehendak Allah yang harus diwujudkan di bumi. Allah, sebagaimana dimaklumkan Alkitab, adalah raja atas seluruh bumi (Mzm. 47:4, 8). Sebab itu kehendak-Nya dapat kita pahami mencakup segala bidang kehidupan di bumi. Kehendak-Nya tidak terbatas pada bidang agama/kerohanian/gerejawi belaka, tapi merangkum pula bidang-bidang politik, ekonomi, sosial, seni, budaya, kesehatan, hankam, dll.—bidang apa pun yang ada di bumi!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar