6)Akan tetapi, Petrus berkata,"Emas dan perak tidak ada padaku. Tetapi apa yang ada padaku, itulah yang akan kuberikan kepadamu. Dalam nama Isa Al-Masih, orang Nazaret itu, berjalanlah engkau!" 7)Petrus memegang tangan kanannya lalu menolongnya berdiri. Saat itu juga kaki dan mata kakinya menjadi kuat. 8)Ia melompat tinggi-tinggi, lalu berdiri dan mulai berjalan ke sana ke mari. Kemudian ia masuk ke dalam Bait Allah mengikuti Petrus dan Yahya sambil berjalan dan melompat-lompat serta memuji-muji Allah.

(Kisah Para Rasul 3: 6-8, Kitab Suci Injil terj. 1912)





Senin, 07 Februari 2011

Berkenalan dengan Asketisme


14 x 21) cm; 175 hlm; HVS 70 gr; 2007
ISBN: 978-979-15653-5-6
Rp 40.000,00




Asketisme bukanlah khas kekristenan, karena ide ini pertama sekali dipakai di dalam filsafat Stoa.  T.C. Hall menguraikan bahwa di hampir semua agama dan kebudayaan terdapat ide dan praksis asketis. Meskipun asketisme bukan khas kekristenan, asketisme Kristen bukanlah pengembangan dari asketisme non-Kristen. Asketisme Kristen merupakan dorongan hati orang-orang Kristen yang terinspirasi oleh perilaku dan ajaran-ajaran Kristus yang terdapat di dalam kitab suci. Meskipun terdapat pengaruh asketisme non-Kristen terhadap asketisme Kristen terutama di Timur, hal itu tidak menjadi representasi asketisme Kristen.

Asketisme ialah suatu keyakinan bahwa iman Kristen harus diejawantahkan dengan cara penyangkalan diri, pengabdian, dan pengorbanan sebagai tanda kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama manusia. Ini berarti bahwa semangat tersebut dapat mengambil berbagai bentuk yang sesuai dengan ruang, waktu, dan kondisi. 

Dalam buku ini diketengahkan berbagai tokoh asketis mulai dari zaman gereja mula-mula abad pertengahan, hingga masa kini, dari berbagai belahan dunia termasuk negeri kita, Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar