6)Akan tetapi, Petrus berkata,"Emas dan perak tidak ada padaku. Tetapi apa yang ada padaku, itulah yang akan kuberikan kepadamu. Dalam nama Isa Al-Masih, orang Nazaret itu, berjalanlah engkau!" 7)Petrus memegang tangan kanannya lalu menolongnya berdiri. Saat itu juga kaki dan mata kakinya menjadi kuat. 8)Ia melompat tinggi-tinggi, lalu berdiri dan mulai berjalan ke sana ke mari. Kemudian ia masuk ke dalam Bait Allah mengikuti Petrus dan Yahya sambil berjalan dan melompat-lompat serta memuji-muji Allah.

(Kisah Para Rasul 3: 6-8, Kitab Suci Injil terj. 1912)





Sabtu, 15 Desember 2012

SEMUA ADALAH KARUNIANYA



(14 x 21) cm; book paper 65 gr. ; 2012
SEMUA ADALAH KARUNIANYA - Kisah Badu & Wati Situmorang, 218 hlm
ISBN: 979-602-7653-03-0
Harga Rp 50.000
TERBITAN TERBATAS


Setelah itu Pak Jerry menghubungi saya. Beliau mengajak kami bertemu berdua saja. Lalu kami mencari waktu yang pas berikut tempatnya. Agar memudahkan, saya mengusulkan pertemuan di tengah-tengah. Pak Jerry setuju kami bertemu di Hawaii, wilayah Amerika kepulauan. 

“Itu bagus. Saya setengah jalan dari Colorado Springs, kamu setengah jalan dari Indonesia,” katanya. 

Jerry White adalah seorang doktor di bidang Aeronoutics, perwira Angkatan Udara Amerika. Ia berpangkat mayor jenderal dan pernah bekerja sebagai pengendali di NASA dan sekarang masih perwira cadangan. Ia juga mengajar di Akademi Angkatan Udara Amerika. Sebagai pejabat tinggi negara, dia memiliki banyak akses yang tidak terbuka untuk umum. Beberapa kawan Indonesia pernah diajak pergi ke San Diego dan masuk ke kapal induk Angkatan Laut Amerika.

Kembali ke pertemuan kami di Hawaii. Saya tiba di bandara dan seorang Admiral Perwira Angkatan Laut, alumni Navigator, menjemput saya. Ia diutus oleh Pak Jerry menemui saya. Kami meluncur ke rumahnya dan di sana saya akan bertemu dengan Pak Jerry sebelum kami pergi ke lokasi yang akan menjadi tempat pertemuan kami, yaitu Presidential Cottage. Presidential Cottage adalah tempat peristirahatan presiden Amerika dalam keadaan perang. Biasanya ada di tengah-tengah suatu pangkalan angkatan bersenjata.  Kami dapat menginap di tengah-tengah pangkalan Marinir karena akses Pak Jerry. 

Kami makan siang dan bercakap-cakap santai di rumah Admiral tersebut. Pak Jerry telah bersiap dengan mobil sewaan dan ia akan menyetir sendiri. Setelah itu kami permisi. Mobil meluncur tenang memasuki kompleks Cottage, namun tampaknya kami hanya berputar-putar di jalan yang sama. Kemudian saya melihat Pak Jerry mulai bingung dengan arah jalan. 

“Seharusnya kita melewati landasan pesawat marinir dulu, baru ketemu cottage di ujung dekat pantai. Tetapi kenapa nggak ketemu-ketemu tempatnya, ya?” gumam Pak Jerry sendiri. 

Saya sendiri tak tahu tempat itu, tak bisa menolong. Lalu kami terus berputar dengan kecepatan mobil makin bertambah sampai akhirnya terdengarlah sirene menguing-nguing. Saya kaget. Itu mobil polisi militer. Lampu di atas mobilnya bersinar biru. Wah, bagaimana ini, batin saya. 
 
Jerry, somebody is following us,” kata saya mengingatkan sambil memeriksa lewat spion samping.
Don’t worry,” jawab Pak Jerry tenang.  

Lalu Pak Jerry menepikan mobil ke pinggir kanan. Seorang polisi militer turun dari mobilnya dan berjalan tegap mendekat ke arah kami. Pak Jerry menurunkan kaca mobil.

Sir, your identity!” kata petugas itu dengan suara tegas di sisi pintu Pak Jerry.
Pak Jerry mengeluarkan kartu identitas dari dalam sakunya. Polisi militer itu memeriksa nama yang tertera di kartu, dan dalam sekejap, orang itu meluruskan badannya kembali, memberi hormat dengan bunyi keras dari sepatu tentaranya, menunjukkan sikap sempurna. 
Lalu polisi itu berseru dengan suara keras, “What’s happening, Sir?”
We are looking for The Presidential Cottage,” jawab Pak Jerry.
Okay, Sir. Follow me, Sir.” 

Mobil polisi itu kemudian berjalan di depan kami. Tak sampai beberapa menit, kami tiba di lokasi. Malam itu kami mengobrol santai. Pak Jerry bertanya tentang keluarga dan keadaan saya. Lalu kami membicarakan hal-hal dalam pelayanan. Setelah itu kami berdoa bersama. Pada persekutuan khusus seperti ini saya merasa rileks dan tak terburu-buru. 

Setelah itu Pak Jerry berkata bahwa saya harus mengambil tanggung jawab di seluruh Asia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar