Bagaimana Orang Gipsi Laut Moken Mendapatkan BUKU Mereka - KISAH NAW SAY BAY, 302 hlm
ISBN: 979-602-7653-xx-x
Harga Rp -
Luput dari perhatian media dunia, seorang wanita lajang yang memiliki kasih Allah dan Injil-Nya, secara diam-diam melayani kaum Gipsi Laut Moken selama 33 tahun. Ia menghadapi ancaman perampok, ular kobra, kebocoran perahu di lautan luas, pembantaian, malaria otak dan penyakit-penyakit lainnya serta roh-roh jahat, namun berkat pertolongan Tuhan ia terlindung dan menjadi penyambung lidah Allah.
Kisah nyata Naw Say Bay patut menjadi perhatian kita, agar hidup kita berbuah banyak bagi keselamatan dunia, bagi kebesaran nama-Nya!
Gembala Senior GII Hok Im Tong, Bandung.
Buku “Bagaimana Orang Gipsi Laut Moken Mendapatkan Buku Mereka” merupakan kesaksian seorang wanita Asia yang membuka wawasan pembaca akan pentingnya firman Tuhan didengar dalam bahasa yang paling mengena di hati penuturnya. Proses yang tidak mudah itu, mulai dari mempelajari bahasa, menganalisis bahasa, menentukan abjad, menerjemahkan, mengajar membaca dan menulis, semua dilaluinya dengan kekuatan dari Tuhan. Kesaksian yang disampaikan bahwa Tuhan mengasihi suku-suku dan mau berbicara kepada mereka dalam bahasa mereka masing-masing dinyatakan dengan jelas dalam buku ini.
Yayasan Kartidaya, Indonesia.
Biografi dan autobiografi tentang misionari modern sangatlah langka, khususnya yang penuh inspirasi oleh orang Asia. Buku ini adalah salah satu di antaranya. Bagi saya, kisah hidup Naw Say Bay sangat memesona, karena ia dipanggil oleh Allah untuk menjadi seorang misionari dan juga penerjemah Alkitab bagi orang Gipsi Laut Moken.
Sebagai seorang sejarawan, saya pun gembira melihat bagaimana sejarah hidupnya yang diceritakannya kepada Angeline Koh telah menjadi sebuah buku yang enak dibaca dan penuh gambar menarik untuk menjadi berkat bagi banyak pembaca.